Kamis, 24 September 2009

Sejarah Berdirinya Kelompok Manunggal di Dusun Pelemgede


Beberapa warga asli Dusun Pelemgede dulu bekerja di sentra kerajinan perak di Kotagede. Selama bekerja di situ mereka belajar dan mendapat pengalaman tentang seluk beluk kerajinan perak. Setelah dirasa mampu membuat sendiri, sekitar tahun 1993 ada 4 orang pengrajin yang mulai merintis dengan mengerjakan kerajinan di rumah mereka di Dusun Pelemgede. Pesanan mulai banyak berdatangan sehingga bisa mencukupi kebutuhan ekonomi rumah tangga. Semakin banyak pesanan tentu saja membutuhkan tenaga kerja semakin banyak kemudian beberapa tetangga mulai ikut membantu dan belajar tentang seluk beluk kerajinan perak dari 4 orang tadi. Setelah bisa, mereka kemudian mengerjakan di rumah masing-masing sehingga para pengrajin perak mulai bertambah jumlahnya di dusun ini. Sekitar tahun 2000 sudah ada 11 orang yang berprofesi sebagai pengrajin perak. Di tahun itu pula ada lembaga yang mengajak mereka memamerkan hasil karya mereka ke Jogja. Kemudian muncul gagasan untuk membentuk kelompok sebagai wadah para pengrajin perak di Dusun Pelemgede ini. Maka terbentuklah kelompok “Manunggal” yang mempunyai tujuan agar para pengrajin perak bisa bersatu. Sampai tahun 2009 sudah ada 40 orang warga dusun yang berprofesi sebagai pengrajin perak dan 26 diantaranya terdaftar sebagai anggota kelompok “Manunggal”.

Sekretariat Kelompok: Rumah Bapak Wartono
Dusun Pelemgede RT 02 RW 03, Desa Sodo, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul

Informasi dan Pemesanan bisa menghubungi perwakilan kelompok yaitu:
-Rokhim dengan nomor handphone 081904023641 atau
-Sudarman 081915564839

Untuk membuat kerajinan perak dengan menggunakan benang perak memerlukan beberapa proses. Tahapan-tahapan pembuatan kerajinan perak dengan teknik filigre sebagai berikut:
1. Pembuatan benang perak (ngurut)
Untuk membuat benang perak dari perak murni (acir) memerlukan beberapa tahapan proses. Pertama-tama bahan perak yang masih mentah (perak acir) dipanaskan dengan soldir sampai memerah kemudian dipanasi terus sampai meleleh. Setelah perak mencair kemudian dituang dalam alat cetak (singen). Setelah agak mengeras dan warna sudah tidak merah barulah perak tersebut dikeluarkan dari singen. Dalam kondisi masih lunak dengan diameter 0,5 cm ini, kemudian diperkecil ukurannya dengan menggunakan blendes (rolling mills) sampai ukuran terkecil kemudian diperkecil lagi dengan menggunakan draw plate atau urutan sesuai dengan ukuran benang perak yang diinginkan.


2. Mendesain (Ngrancang)
Yaitu membuat rancangan dari perhiasan atau kerajinan yang akan dibuat. Para pengrajin menentukan dulu desain seperti apa yang akan mereka kerjakan. Bisa dengan menggambar di atas kertas dengan menggunakan alat tulis seperti pensil atau bolpoint. Bisa dengan gambar atau foto dari kerajinan yang sudah ada. Bisa juga dengan mencontoh perhiasan yang sudah ada.
3. Membuat pola anyaman
Yaitu membuat bentuk-bentuk dasar dari perhiasan yang akan dibuat. Para pengrajin biasanya membuat blak (pola dasar dari bahan tembaga/ kuningan misal: bentuk daun, jantung hati, bintang, dan lain.lain) jika ingin membuat dalam jumlah yang banyak. Setelah blak jadi, maka benang perak ukuran yang paling besar yang dibuat pola dasar.
4. Membuat trap
Yaitu membuat bentuk-bentuk isian (isen-isen) yang nantinya akan dimasukkan dalam pola anyaman. Trap ini adalah bagian dalam pola dasar untuk mengisi ruang kosong menggunakan benang perak yang ukurannya lebih kecil dari pola anyaman. Trap ini bisa berbentuk garis, lengkungan, bentuk ikal, atau jala sesuai keinginan pengrajin atau pola desain awal.
5. Nyetel
Yaitu menggabungkan pola anyaman dan trap sesuai dengan desain yang ingin dibuat kemudian dipatri sampai bentuk jadi.
6. Finishing (Mbabar)
Yaitu proses memutihkan produk. Setelah bentuk sesuai desain awal, kemudian perak tersebut diputihkan dengan cara direbus dalam kenceng berisi air tawas agar warna asli perak muncul. Kemudian dipanasi lagi dengan solder dan gembosan, lalu direbus lagi sampai warna putih sesuai keinginan.
7. Nyangling (menyikat)
Yaitu proses membersihkan dan menghaluskan desain dengan menyikat dan mengamplas. Setelah selesai dicuci kemudian dikeringkan di bawah terik matahari. Setelah kering, produk lalu dikemas.


Produk-produk yang dihasilkan para pengrajin perak Dusun Pelemgede:
1. Gelang
2. Cincin
3. Kalung
4. Suweng
5. Anting
6. Bross
7. Liontin
8. Pilbox (kotak perhiasan)

6 komentar:

  1. ketoke iki gambare lektek lagi nyemprot karo margito mlepet salam dari simor

    BalasHapus
  2. Business ideas are very interesting. I really like the creativity that you do. I hope you are doing business is growing and getting bigger. always successful.

    BalasHapus
    Balasan
    1. If you liked this, please pass this info to the park or your brother. Thank you for support.

      Hapus
  3. mohon bantuan, saya sedang mengajar di smk senirupa jurusan logam di tasikmalaya, saya sangat sedang membutuhkan alat las yang sering dipakai untuk membuat perhiasan.ada informasi toko yang menjual alat tersebut mohon hubungi saya di email: saksi_eswe@yahoo.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langsung aj pak hubungi anggotanya aj: Rokhim 081904023641 atau Sudarman 081915564839

      Hapus
  4. Sukses untuk warga pelemgede terutama untuk kelompok pengrajin perak nya....
    ning yo blog ke ki yo di tiliki to kang ...kang... ngejo kur do di tok...!!!
    SALAM DARI CAH PERANTAU JKT....
    www.sansans-pengamanmotor.blogspot.com

    BalasHapus